Poltek Harber Berkomitmen Tingkatkan Keahlian Dosen dan Tenaga Kependidikan
Dalam rangka mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) dosen dan tenaga kependidikan yang
berkualitas, Poltek Harber mengadakan Coaching for Better Educator pada Kamis dan Jumat (25-
26/01/24) di Aula Gedung C, Poltek Harber.
Direktur Poltek Harber, Agung Hendarto menyampaikan, tujuan dari kegiatan pelatihan supaya dosen
dan tenaga kependidikan memiliki keahlian dalam memberikan inspirasi pemikiran yang kreatif dan
inovatif. Memaksimalkan potensi soft skill dan hard skill dalam proses pembelajaran mahasiswa
sehingga menjadi lulusan yang kompeten dan kredibel.
“Tidak hanya dosen, coaching ini juga melibatkan tenaga kependidikan, dua unsur ini sangat penting
untuk dapat memaksimalkan potensi pribadi dan profesionalitas dalam mencapai target kinerja yang
baik”, tutur Agung.
Kegiatan tersebut mengangkat tema “Pengembangan Keahlian Coaching untuk Mendukung Perubahan
Peran Pengajar” dengan mengundang beberapa trainer dan fasilitator yang berasal dari Jabotabek,
antara lain Evi Sofiati, Robby Lasman, dan Astuti Prapanca.
Evi Sofiati menuturkan, saat ini pendidik bukan lagi satu-satunya sumber pengetahuan dan informasi,
kebijakan Merdeka Belajar menuntut keterbukaan pola pikir dan kemampuan berpikir kritis. Selain itu
perbedaan karakteristik mahasiswa pada generasi saat ini yang lebih terbuka dan membutuhkan
kemerdekaan berpikir.
“Perubahan peran pendidik menuntut pengembangan kapabilitas baru yaitu coaching atau pembinaan
bagi mahasiswa, pendidik saat ini tidak hanya sebagai dosen yang mentransfer ilmu namun harus bisa
menjadi coach” kata Evi.
Astuti Prapanca menambahkan, tujuan coaching dalam dunia pendidikan adalah untuk meningkatkan
kualitas outcome dan memberikan dukungan agar peserta didik dapat memberikan pembelajaran yang
lebih baik.
Sementara itu, Robby Lasman menjelaskan, coaching dalam dunia pendidikan bisa dilakukan melalui
percakapan individual (one-on-one) maupun kelompok yang terfokus pada upaya peningkatan
pembelajaran dan pengembangan dengan meningkatkan kesadaran dan tanggungjawab personal.
“Coach memfasilitasi proses pembelajaran yang dilakukan secara mandiri (self-directed learning) melalui
pertanyaan, proses mendengar aktif dan pemberian tantangan yang tepat dalam iklim yang suportif dan
penuh semangat,” ujar Robby.
“Coaching bukan mengajar atau sharing pengalaman, namun menciptakan lingkungan terbaik yang
dapat diberikan untuk individu untuk belajar mandiri”, terang Robby.
29 Januari 2024 - 16:14:03 WIB 0
Politeknik Harapan Bersama
Tinggalkan Komentar
Email dan No. HP tidak akan kami publikasikan