Saat ini telah marak trend back to nature dalam hal pengobatan dengan menginventarisasi ramuan tanaman obat keluarga (Toga). Dosen Poltek Harber Heru Nurcahyo menyebutkan, menginventarisasi tanaman obat keluarga bermanfaat untuk meningkatkan kepedulian kita terhadap lingkungan rumah. 

“Tanaman obat keluarga dapat kita olah untuk digunakan sebagai budidaya tanaman obat yang akan bermanfaat untuk keluarga,” ujar Heru, Jumat (18/08/2023).

Heru memberi edukasi tentang pentingnya tanaman obat keluarga kepada 50 peserta dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di kelurahan Sumurpanggang, pada beberapa waktu lalu. Acara PKM tersebut dihadiri oleh penggerak PKK Kecamatan margadana, Koramil dan Babinsa sehingga membentuk sinergi yang positif dalam rangka bina lingkungan.

“Selain mengenalkan tanaman obat keluarga, kami juga membuat gerakan mari kita minum jamu (Markija). Tujuannya untuk meningkatkan umur harapan hidup dan siap dalam menghadapi pandemi,” kata Heru.

Lurah Sumurpanggang Edi Budi Wibowo menjelaskan, kegiatan dosen dan mahasiswa yang berkolaborasi dengan PKK Sumurpanggang ini sangat bermanfaat.

“Perlu ditingkatkan dengan program-program yang sejalan dengan kegiatan di kelurahan seperti penyuluhan balita stunting, ibu hamil, penyuluhan posyandu remaja, pelatihan pijat tuina, edukasi makanan stunting dan hal lain dalam upaya penurunan angka stunting,” kata Edi.

“Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini selain untuk tanaman herbal juga didorong perguruan tinggi mengintegrasikan edukasi dalam rangka mengurangi masalah stunting,” ujar Sekretaris Kelurahan Sumurpanggang Aisah.

Mahasiswa Prodi Farmasi Poltek Harber Wasilatul Aulia sebagai peserta pengabdian masyarakat

mengaku telah belajar kemanfaatan tanaman obat di rumah. 

“Tanaman obat keluarga bisa digunakan untuk pengobatan ringan, menyehatkan badan serta dapat digunakan untuk memperindah lingkungan rumah,” kata Aulia.

21 Agustus 2023 - 11:38:00 WIB   0
Pengabidan Masyarakat   Politeknik Harapan Bersama