GEN Z JANGAN MAU DIPERBUDAK TEKNOLOGI

Generasi Z atau yang kita kenal dengan Gen Z Era digital saat sangat dekat dengan teknologi digital.  Jumlah interaksi Gen Z dengan gawai lebih banyak daripada berinteraksi secara sosial. Jika berkumpul dengan teman atau saudara pun tetap masih memperhatikan gawai dibandingkan ngobrol dengan lawan bicara.

Inilah yang terjadi era saat ini, teknologi menjadi fokus utama dibandingkan dengan sosialisasi, sehingga tidak heran jika anak Gen Z berkumpul, mereka akan larut dalam kegiatan masing-masing dengan gawainya. 

Era digitalisasi, otomatisasi dan artificial intelligence sekarang ini menjadikan Gen Z telah dapat menjawab pertanyaan bersifat pembelajaran ataupun segala hal dapat diperoleh hanya dengan scroll layar handphone, tetapi jika menghadapi masalah yang berhubungan dengan sosial, Gen Z sudah hampir tidak memiliki daya juang ataupun biasa disebut dengan mental strawberry.  

Saat GenZ menghadapi ejekan atau yang sekarang lebih dikenal dengan bullying, ataupun kendala komunikasi, tak jarang mereka menyelesaikan dengan jalur potong kompas, seperti tidak mau berkomunikasi lagi, makin larut dengan gawainya hingga ingin mengakhiri hidupnya. Padahal teknologi tadinya diciptakan untuk memudahkan komunikasi dan memperluas jaringan informasi, tak kenal jarak dan waktu, tapi tidak berarti menggantikan kedudukan komunikasi interaktif dengan manusia lain, karena pada hakikatnya kita adalah makhluk sosial.

Menghadapi Society 5.0

Saat ini digitalisasi telah merambah ke segala lini kehidupan. Tak lepas dari peran kita bagaimana menyikapi atas fasilitas kehidupan informasi yang semakin canggih, bagaimana menghadapi Society 5.0 dengan kehidupan yang saling terhubung perangkat teknologi.

Awalnya gawai atau teknologi sebagai pelengkap, sekarang hal tersebut sudah bergeser, teknologi memegang peranan penting, tetapi jangan sampai kita menjadi budak teknologi. Kita harus bijak dalam memanfaatkan teknologi dalam kehidupan kita. Karena teknologi itu bebas nilai, teknologi dapat dimanfaatkan di bidang kebaikan atau kemaslahatan umat, tapi bisa juga disalahgunakan untuk merusak peradaban dunia, tergantung bagaimana kita dalam memanfaatkan teknologi. 

Jelas sudah bahwa Society 5.0 merupakan tantangan masa depan bagi Gen Z dalam memanfaatkan teknologi atau khususnya gawai secara bijak. Kita dapat belajar, dapat bekerja dan hiburan dari layar pipih yang biasa kita kenal dengan gawai. Nilai positif yang ditimbulkan dari perkembangan teknologi yang pesat memang sangat banyak, tetapi jangan lupa bahwa hal itu juga memiliki dampak negatif, seperti terlalu lama menggunakan gawai atau laptop akan mengganggu bagi kesehatan mata atau yang lain. Dan ternyata sampai mengubah cara berpikir kita dalam melakukan hubungan antar manusia, khususnya dalam bidang kecerdasan berkomunikasi verbal. 

Bijaklah dalam menggunakan smartphone, karena orang yang smart bukan dilihat dari gawainya saja tetapi perilaku atau akhlak kita terhadap orang lain, dan kecerdasan kita dalam mengendalikan nafsu atau emosi.

Penulis:

Ida Afriliana, ST, M.Kom, IPU

Dosen Teknik Komputer Politeknik Harapan Bersama

03 Januari 2024 - 11:30:07 WIB   0
Politeknik Harapan Bersama   Prodi D-3 Teknik Komputer  

Share:

Tinggalkan Komentar

Email dan No. HP tidak akan kami publikasikan

Info Penerimaan Mahasiswa