Program Studi (Prodi) D-4 Akuntansi Sektor Publik (ASP) Politeknik Harapan Bersama (Poltek Harber) mengadakan seminar dengan tema Menghadapi Tantangan Digital: Kiat Sukses Pemasaran Online bagi Wirausaha di Aula Gedung C, pada Kamis (07/09/23).

    Professional Trainer dan Entrepreneur, Rama Sahid menuturkan, generasi Z menurut Paw Research Centre, yaitu generasi internet dan teknologi, serba instan dan praktis. Di sisi lain mereka juga open minded namun lebih mudah depresi dan memiliki masalah psikologi yang tinggi serta cenderung individual. 

“Melihat dinamika yang ada, yang harus dilakukan adalah berubah dan menjadi technopreneur dengan menguasai teknologi sambil berwirausaha. Tiga langkah yang perlu kita lakukan yaitu disiplin, inovatif dan kolaborasi. Misalnya disiplin waktu, ilmu, dan ibadah," kata Rama. 

"Disiplin juga dapat diterapkan dengan membuat konten positif sehari-hari. Melatih inovasi terbuka dengan hal baru dan belajar dari ahlinya, perbanyak referensi dan berani beraksi. Kuasai media sosial satu persatu. Setiap media sosial mempunyai karakteristik dan algoritma yang berbeda. Misalkan media sosial sudah keren, maka perlu kolaborasi. Gaet talent misalnya dari para influencer anak-anak Gen Z,” tambah Rama.

Sub Dokumentasi dan Kreatif Humas Poltek Harber, Khalim Mahfud, menjelaskan terkait Digital Marketing untuk pengusaha.

"Jika kita ingin punya pasar yang luas maka kita harus memiliki brand atau merek. Brand berbeda dengan branding, jika branding itu proses untuk memasarkan ke calon customer kita. Buatlah foto dan video menarik untuk branding agar customer membeli produknya, bersaing dengan reseller lainnya. Walaupun belum mampu untuk membuat produk sendiri, tetap harus ada branding," kata Khalim.

“Bagian fundamental dari digital marketing framework yaitu build, funneling, sustainability. Marketing funnel/funneling bisa dijadikan dasar agar digital marketing berhasil. Langkah pertama yaitu awareness, supaya orang aware dengan produk kita, ini memang prosesnya lama karena membutuhkan waktu membuat konten. Kedua, ada consideration, setelah orang kenal produk kita, orang akan memikir apakah akan membeli produk kita atau tidak. Ketiga, ada conversion setelah menimbang akan beli, maka orang akan membeli setelah melihat ada promosi. Selanjutnya ada loyalty, keberhasilan dari awareness, consideration, conversion maka customer akan setia membeli produk kita. Langkah terakhir ada advocacy, kalo sudah puas dan loyal maka customer akan merekomendasikan ke orang lain untuk membeli produk di tempat kita,” tutur Khalim.

Sekretaris Prodi ASP Poltek Harber, M. Sofyan Firmansyah menambahkan, adanya Covid-19 telah mengubah sektor perekonomian, pendidikan, hingga penggunaan media sosial yang semakin naik. 

"Perubahan ini bisa kita maksimalkan, jika kita mau memahami strateginya, agar ketika era media online ini kita bisa menghasilkan rupiah dari sini," kata Sofyan.

“Pemasaran-pemasaran dari media online merupakan pemasaran yang efektif, mungkin kita harus merubah konsep, dari awalnya kita sebagai pembeli kita berubah menjadi penjual. Menjadi seorang pembeli itu tidak sesulit menjadi seorang penjual. Penjual harus memikirkan semua konsep yang akan dijual. Semoga seminar ini memberikan dampak positif bagi kita semua. Karena menjadi wirausaha itu bisa dari semua kalangan umur,” tambah Sofyan.

Sementara itu, Kepala Bagian Pengembangan Karir Mahasiswa & Alumni, Imam Hasan menuturkan, di level nasional perkembangan e commerce mencapai 78% dan diproyeksikan tahun ini akan naik 10%. "Ini menjadi trend yang luar biasa dan disambut baik oleh pengguna internet."

“Saya berharap setelah lulus dari Poltek Harber teman-teman yang berada di semester akhir ada dorongan untuk berwirausaha. Dari institusi kami akan memfasilitasi dengan program entrepreneur incubation,” kata Imam. 

07 September 2023 - 10:35:01 WIB   0
Politeknik Harapan Bersama   Prodi D-4 Akuntansi Sektor Publik