Prodi Teknik Elektronika Poltek Harber Ajak Mahasiswa Pahami Potensi IoT

Program Studi (Prodi) D-3 Teknik Elektronika Politeknik Harapan Bersama menyelenggarakan workshop Internet of Things (IoT) secara daring melalui Zoom pada Kamis (22/06/23).

Ketua Prodi D-3 Teknik Elektronika, Rony Darpono menyampaikan terima kasih kepada PT. Estu Lentera Indo Teknologi yang telah bersedia menyelenggarakan workshop dengan tema Menggali Harta karun Data: Memahami Potensi IoT dalam Mencapai Keunggulan Kompetitif. 

“Tentunya dengan agenda kali ini bisa menambahkan perbendaharaan keilmuan tentang IoT, sehingga kedepannya dapat mengikuti perkembangan teknologi ini, karena perkembangan IoT ini sangat cepat sekali,” kata Rony.

“Semoga kegiatan kali ini dapat berjalan semestinya, sehingga transfer ilmu ke kita semua sehingga mendapat ilmu yang bermanfaat,” tambahnya.

 IoT Developer, Hanif Fadhlurrahman menjelaskan, IoT merupakan infrastruktur global yang mampu menghubungkan hal-hal fisik dan non fisik (virtual) berdasarkan teknologi informasi yang sudah ada dan berkembang.

“Things dalam IoT merupakan benda/perangkat/gadget dan itu banyak sekali, 1 sampai 3 device bisa dimiliki oleh satu orang. Misalkan satu orang ada yang punya tablet, jam digital, hp dll. Mungkin dulu masih memakai jam analog sekarang ada jam digital. Dengan IoT semua menjadi kenyataan,” kata Hanif.

“Kalau kita membahas revolusi industri, biasanya yang terbesit adalah 5.0, untuk saat ini Jepang sudah mendeklarasikan society 5.0, jadi perkembangan manusia tidak secepat perkembangan teknologi. Di Indonesia, kadang terdapat penyalahgunaan teknologi. Jadi di society 5.0 kita bisa menggunakan teknologi secara bijak,” tambahnya.

Sementara itu, Project Manager Diawan.io Fardannu Bimantara menyampaikan materi terkait produk-produk IoT. Kebanyakan dari mahasiswa kesulitan mencari platform dan mendapatkan perangkat-perangkat untuk menunjang produk IoT. Fardannu mengenalkan diawan.io untuk membantu pengelolaan user.

“Semua sektor bisa dimasuki oleh IoT, yang terpenting sensor bisa dipasang dan dikontrol untuk bisa berjalan. Industri yang banyak memanfaatkan IoT adalah sektor pertanian, peternakan, dan kesehatan. Contoh dalam bidang pertanian, ada teknologi RFID, sensor tanah, dan sensor irigasi,” terang Fardannu.

“Berikut perbedaan platform IoT luar dan Diawan. Jika platform luar beberapa tidak menyediakan penyimpanan, maka Diawan menyediakan penyimpanan sesuai kebutuhan. Platform luar memakai Bahasa asing, biaya relatif tinggi dan tidak reporting. Diawan platform memakai Bahasa Indonesia, biaya yang relatif murah, dan easy reporting (periode dan berbagai format),” kata Fardannu.

26 Juni 2023 - 14:38:02 WIB   0
Politeknik Harapan Bersama   Prodi D-3 Teknik Elektronika  

Share:

Tinggalkan Komentar

Email dan No. HP tidak akan kami publikasikan

Info Penerimaan Mahasiswa